Electronic Sports League ( ESL ), penyelenggara rangkaian turnamen Intel Extreme Masters , telah memastikan seri berikutnya bakal mengambil tempat di Beijing-Haidian , Cina. Informasi awal yang terpapar via situs resminya mencantumkan dua tim penerima direct invites , yakni Team Liquid dan Astralis !
Dari keseluruhan 8 tim peserta IEM Beijing 2019 , lima di antaranya adalah tim undangan yang langsung masuk babak utama. Sementara tiga lainnya merupakan tim terbaik hasil kualifikasi regional (Cina, Asia, dan Eropa). Bertempat di Beijing University Student"s Stadium , 7 - 10 November 2019 , tim-tim ini berkesempatan kantongi hadiah dari total prize pool 250.000 dolar AS.
Ke-8 tim akan saling bertarung dalam fase group stage , yang membaginya ke dalam dua grup berisikan 4 tim, dan gunakan format GSL double-elimination (berlangsung tertutup), selama periode tanggal 7 - 8 November. Dua tim peringkat teratas dari masing-masing grup berhak melaju ke babak playoff (semifinal & final).
Masuk ke babak playoff , semua pertandingan berlangsung live ( on-stage ), 9 - 10 November 2019. Partai semifinal mengusung sistem best-of-three ( Bo3 ), sementara partai puncak dari IEM Beijing 2019 berlangsung dalam best-of-five ( Bo5 ), sama-sama single elimination format.
?? We"re back and bigger than ever! @TeamLiquid and @astralisgg will join us at #IEM Beijing-Haidian on November 9-10 as we bring the full ESL experience to China for the fist time.
— Intel®ExtremeMasters (@IEM) August 22, 2019
? https://t.co/yoQqfiCxgb pic.twitter.com/rQH6VY3Yhd
IEM Beijing 2019 merupakan seri keempat dari kalender turnamen " naungan " Intel Grand Slam, Season 3 . Team Liquid yang berstatus sebagai pemenang titel ini di musim sebelumnya , dengan rekor waktu tercepat (144 hari), kini pun telah " menabung " trofi dari dua event berturut, IEM Chicago dan ESL One Cologne . Namun, pengulangan prestasi tersebut bisa jadi terhambat dengan adanya peraturan baru yang persulit tim-tim pendamba gelar Intel Grand Slam .
Lebih menarik lagi dari penyelenggaraan IEM Beijing 2019 adalah partisipasi Astralis , yang notabene " mantan " penguasa dinasti kompetitif CS:GO sebelum direnggut oleh " American Astralis " (julukan lain dari Team Liquid ). Sering mangkirnya Astralis di sejumlah turnamen belakangan ini otomatis mendapuk Team Liquid sebagai tim CS:GO terbaik sejagat!
Apakah ini menjadi ajang pembuktian teranyar dari kedua tim terkuat di ranah CS:GO ? Siapa jagoanmu, Sobat Esports, Team Liquid atau Astralis ?