Team Liquid tidak juga lengah pasca-keberhasilan mereka menjuarai ESL One Cologne dan mendapatkan titel Intel Grand Slam pertamanya. Pada major IEM Chicago yang berlangsung akhir pekan kemarin, Team Liquid kembali menunjukkan dominasinya dengan menggasak ENCE di grand final untuk angkat trofi major keenam mereka secara berturut-turut.
Meskipun ranking kedua tim ini hanya terpaut tiga posisi di HLTV , namun keagresifan permainan Team Liquid pada grand final kemarin seolah memperlihatkan pertandingan antar dua tim yang terpaut level cukup jauh dengan dominasi Liquid dalam setiap map.
Team Liquid
tampak dengan mudah meratakan
ENCE
di dua map pertama grand final
BO5
ini. Dimulai dengan
Overpass
, salah satu map terbaik
Liquid
. Meski kalah pada
pistol round
,
Team Liquid
memenangkan semua round di
first half
mereka. Kembali menang di
pistol round
second half
tidak memberikan banyak perubahan bagi
ENCE
.
Liquid
gampangnya rebut poin untuk menutup map pertama ini dengan skor 16-2.
Harapan
ENCE
beralih ke map kedua pilihan mereka yakni
Nuke
. Sayangnya, alih-alih unggul,
ENCE
malah kembali nasib sama seperti map sebelumnya. Menang pada
pistol round
,
Team Liquid
mulus menang berturut-turut selama 7 round, sebelum
ENCE
merebut poin kedua mereka. Setelahnya,
ENCE
tak lagi mampu raup poin.
First half
diungguli oleh
Liquid
dengan skor 13-2.
Pistol round di second half kali ini berhasil dimenangi oleh Liquid . ENCE hanya bisa merebut satu poin sebelum Liquid menutup map ini dengan skor 16-3.
LET"S GO @TeamLiquid ! ? #IEM https://t.co/JCaCtOvQYi pic.twitter.com/vCYimJ9p8m
— ESL Counter-Strike (@ESLCS) July 21, 2019
Semangat ENCE tidak hilang meski hasil skor yang terpaut jauh di dua map sebelumnya. Persaingan di map ketiga, Inferno , tampak cukup berimbang. Harapan pun terbuka bagi ENCE , meski pada first half tim ini kalah dengan skor 5-10, mereka nyaris memenangkan map saat Allu mendapatkan quad kill di bombsite. Sayangnya Liquid kembali menutup map ini dengan skor 16-14, berkat Stewie2K unggul 1v1 clutch melawan xseveN .
Kemenangan ini selangkah lagi membawa Team Liquid untuk meraih titel Intel Grand Slam season ketiga. Peraturan pada season baru ini mengharuskan tim memenangkan empat dari 10 turnamen major untuk mendapatkan titel IGS . Namun, salah satu dari keempat turnamen tersebut harus masuk kategori Masters . Bila tidak, mereka minimal harus memenangkan enam dari total 10 turnamen major yang diselenggarakan oleh ESL atau Dreamhack .
Setelah ini, turnamen major terdekat adalah ESL One New York , yang akan berlangsung bulan September mendatang. Namun, di antara empat major yang tersisa untuk tahun ini, tidak ada turnamen dalam kategori master. Satu-satunya master terdekat adalah IEM Katowice yang akan berlangsung pada awal tahun 2020. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, apakah Team Liquid akan mendapatkan titel IGS di season ketiga ini?