GetSupremacy, 'Pelatih' Berbasis AI untuk Kembangkan Bakat eSports

Bagi para gamer yang ingin belajar menjadi player pro namun tidak memiliki coach ataupun tidak suka dengan metode latihan yang selama ini kamu terima, GetSupremacy sedang mengembangkan konsep " pelatih pribadi " berbasis AI yang dapat disesuaikan kebutuhanmu, bahkan sebagai personal psychologist untuk membantu kamu menjadi lebih baik dalam bermain game. Tertarik? Yuk , simak bagaimana program ini bekerja.

Vincent Willijam Vermillion , CEO dan pendiri dari GetSupremacy, mendiskusikan ide untuk menciptakan platform yang memberikan pelatihan eSports untuk perkembangan skill, dan game pertama yang dicoba oleh perusahaan ini adalah CS:GO . Sebelumnya, GetSupremacy sudah memiliki pengalaman dalam membuat software untuk neuromarketing dan cognitive AI .

Project yang diberi nama ‘ The Game:BRAIN AI ’ adalah all-in-one artificial intelligence yang dibentuk untuk professional eSports team ataupun player yang mencari cara efisien untuk meningkatkan performa bermainnya. Dalam proyek ini, GetSupremacy akan bekerjasama dengan tim peneliti di bidang HRV ( Heart-Rate Variability ), serta tim Neuroscience dari Washington University of Medicine dan UCLA.

Program ini akan menyediakan semua kebutuhan player dalam game seperti wingman , coach , trainer , dan psychologist , semua dalam satu program. “Ini adalah visi dan tujuan kami untuk dapat menjadi platform de facto yang memenuhi kebutuhan training dan manajemen eSports,” ungkap Vincent.

Ini merupakan target yang cukup ambisius dan GetSupremacy bukan satu-satunya perusahaan yang mengejarnya. Platform Gosu.AI dan OpenAI adalah program yang menggunakan artificial intelligence untuk melakukan analisis pada permainan DOTA 2.

Alasan Diperlukannya GetSupremacy:

Hal yang membedakan GetSupremacy dengan platform lainnya adalah meskipun banyak situs dan program yang menawarkan statistik, masukan, serta menyediakan platform untuk para pro player dan penonton tentang rekomendasi latihan, setup berikut strateginya, namun mereka masih ada kekurangan karena banyak informasi yang harus di- filter antara baik dan buruk bagi mereka.