Peluang Timnas DOTA 2 Indonesia di SEA Games 2019

Eric Soejatno
12/04/2019 16:04 WIB
Peluang Timnas DOTA 2 Indonesia di SEA Games 2019

Setelah melakukan pembagian grup SEA Games 2019 cabang esports yang kemarin dilakukan. Timnas DOTA 2 Indonesia tergabung di Grup B bersama Laos, Filipina, dan Myanmar. Sekedar info, timnas DOTA 2 Indonesia diwakili oleh PG.Barracx yang diisi oleh Ifr1t, Azur4, Huppey, Jhocam , dan Visery .

Lawan terberat timnas DOTA 2 di babak grup bakal datang dari tim Filipina yang merupakan kandidat kuat juara sekaligus tuan rumah SEA Games 2019 . Diwakili oleh tim gabungan dari Cignal Ultra dan Team Adroit yang belakangan sedang naik daun, Filipina bakal mendapatkan dukungan penuh dari publik tuan rumah.

Cignal Ultra sebelumnya sukses meraih 2 kali lolos ke playoff kualifikasi major DOTA 2 Pro Circuit, meski akhirnya gagal lolos ke turnamen major. Sedangkan Team Adroit berhasil meraih tempat di MDL Chengdu Major dan menjadi juara ESL Clash of Nations Bangkok 2019 .

Dua negara lain, yakni Laos dan Myanmar, sejatinya tidak dapat diremehkan begitu saja. Menariknya, perwakilan kedua negara ini juga wakili negara masing-masing saat kualifikasi WESG 2019 dan mendapatkan hasil yang lebih baik ketimbang Timnas DOTA 2 Indonesia.

Laos yang diwakili Aggresive Slayer , dan Myanmar yang diwakili Team Cyanide , berhasil meraih 4 besar dan berhak tanding di kualifikasi Asia Pasifik WESG 2019. Sedangkan Indonesia justru harus puas dengan raihan peringkat 3 di grup dan gagal lolos ke babak playoff.

Sejatinya, Grup A bisa dibilang jauh lebih neraka dibandingkan grup yang dihuni tim Indonesia. Grup ini dihuni oleh Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Anucha “ Jabz ” Jirawong

Thailand menggabungkan pemain-pemain ternama dari tim yang berbeda-beda. Menariknya, ada nama Nuengnara “ 23savage ” Teeramahanon dan Anucha “ Jabz ” Jirawong yang saat ini bermain di Fnatic. Keduanya bakal jadi pemain penting untuk tim Thailand.

Sedangkan Malaysia meski diisi nama-nama yang kurang populer di kancah profesional DOTA 2, dilatih oleh Ahmad “ ADTR ” Syazwan yang sebelumnya pernah menjadi pelatih di Fnatic. Perwakilan DOTA 2 Malaysia meraih medali perak saat test event yang diadakan di Filipina pada awal November.

Singapura dihuni oleh para pemain Team X yang salah satu pemainnya adalah Wong “ NutZ ” Jeng Yih yang baru-baru ini sukses membawa Reality Rift lolos ke DreamLeague Leipzig Major. Terakhir ada Vietnam yang membawa para pemain dari 496 Gaming . Saat itu 496 Gaming sukses mengalahkan timnas DOTA 2 Indonesia saat kualifikasi WESG 2019 dan meraih peringkat kedua.

Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, akankah timnas DOTA 2 Indonesia berhasil melaju ke babak berikutnya dan berhasil meraih medali emas untuk Indonesia?