Debutan seringkali jadi target tim-tim langganan turnamen, tapi tidak dengan tiga tim ini. Team Serenity, paiN Gaming , dan Winstrike jadi bagian kelompok anak bawang di The International 8 DOTA 2 . Tapi hati-hati, berhadapan dengan bawang bisa membuat air mata menetes, apalagi bila mimpi jadi juara The International teriris luka dari tim pemula ini.
Masing-masing punya kisah berbeda, ada yang benar-benar kertas putih tapi mampu merebut sorotan dunia dengan lolos open qualifier, ada juga kumpulan para buangan, dan tak ketinggalan pula juara lokal. Lalu siapa yang paling menikmati panggung The International nanti?
- Jin "zhizhizhi" Jhiyi
- Zhang "Zyd" Quanda
- Zhao "xinQ" Zixing
- Xiong "Pyw" Jiahan
- Xiao "XCJ" Chaojian
Baru 9 bulan umur team Serenity, dan bila kamu terkaget-kaget dengan kontestan Cina satu ini, rasa penasaranmu mungkin tidak akan terjawab karena minimnya info bahkan di Liquipedia. Dengan tiga pemain di antaranya baru merasakan sensasi kompetisi di tahun 2016, Serenity bahkan belum pernah sekalipun menghadiri turnamen LAN bersama-sama. Upaya mereka tembus turnamen bergengsi di ESL One Hamburg dan Cina DOTA 2 Super Major gagal total. Namun mereka usung tradisi dan teruskan mimpi sekumpulan anak muda dari tim antah berantah seperti CDEC di 2015, dan Wings Gaming pada tahun 2016.
Bila tidak percaya hal-hal takhayul, mari kita lihat potensi dari Serenity. Zhizhizhi saat ini menempati peringkat kedua leaderboard Cina, bahkan dia jadi salah satu pemain Cina pertama yang mencapai 9.000 MMR. Sebagai pubstomper , dia seringkali digambarkan sebagai orang yang sensitif dan tak mampu bermain lepas pada pertandingan berintensitas tinggi, sehingga kerap menjadi alasan dirinya kurang dilirik tim besar. Namun keberhasilan Serenity tembus ke TI8 jadi bukti perubahannya.
Kunci utama permainan dari Serenity adalah kreativitas dan inovasi. Mereka menawarkan sesuatu yang baru, karena tak bisa mengadu strategi bahkan skill dari tim unggulan di main event nanti. Tapi hal-hal yang di luar nalar sejauh ini sudah jadi ciri khas dari Serenity. Sang offlaner, xinQ memperlihatkannya dalam qualifier, double blink dagger dari Queen of Pain. Tak cukup dengan skill blink, dia membeli Blink lainnya untuk melipatkan mobilitasnya.
Dari drafting, Serenity mengagungkan komposisi " rakus " dengan tiga core yang butuh perhatian. Terkadang mengkombinasikan dual midlane hero atau duo-carry, namun pola pemilihan mereka cukup konsisten di beberapa rekaman kualifikasi Cina. Lekat dengan Faceless Void, Storm Spirit, Windranger, dan yang paling berbahaya adalah Silencer dengan bisa bertransisi jadi carry tambahan. Mereka punya pendekatan berbeda di tiap match up, namun tegas dalam pemilihan hero agar tak mengubah gaya bermain.
Imbasnya, tim Serenity jarang menang cepat, dan biasanya dalam durasi normal 30 menit lebih, atau bermain manuver di late game.
Profil dua tim debutan lainnya di halaman berikut!