Kehadiran komentator atau yang lebih dikenal dengan sebutan Caster di dunia eSports merupakan bagian penting dalam kancah kompetitif. Bertugas memandu jalannya pertandingan, menyoroti momen-momen krusial, sekaligus memberikan pemahaman terbaik bagi viewers merupakan salah satu tugas seorang caster.
Kisah Dibalik Pemilik " Suara Pengiring Perang " yang Buang Impian dan Gapai Kejayaan sebagai Caster DOTA 2
Di DOTA 2, salah satu suara paling familiar yang mengiringi pertempuran Radiant vs Dire adalah David ‘ GoDz ’ Parker . Belum lama ini, dia datang ke Indonesia untuk menarasikan jalannya sejumlah pertandingan di acara New Blood Championships bersama partnernya, Chan ‘ Winter ’ Litt Binn . Namun, ada kisah menarik dari sang caster Beyond the Summit ini, di awal-awal karirnya, dia sebenarnya sempat memimpikan untuk menjadi pro player yang kemudian kandas dan membuat kepercayaan dirinya hancur.
Awalnya, GoDz adalah gamer yang menyukai game Warcraft III , sejak usianya masih kisaran 14-15 tahun. Menetap di Singapura, dia menghabiskan waktu bermain game di warnet bareng dengan teman-temannya selepas sekolah, atau pas akhir pekan. Kemudian, salah seorang teman mengenalkannya kepada DOTA, yang sempat tidak ditanggapi serius karena menganggapnya hanyalah game sampingan dari Warcraft.
Kenyataannya, tidak hanya mulai menyukai permainannya, bahkan GoDz terbilang cukup baik bermain DOTA. Kemudian, dia membentuk tim Natural 9 dan berposisi sebagai support. GoDz pun habiskan masa studinya di Australia sembari mengejar mimpi untuk bermain secara profesional. Sambil bekerja dan terus berlatih dengan timnya, GoDz mampu membawa Natural 9 menjadi yang terbaik di Australia, bahkan ikutan International 2.