Kilas Balik Perjalanan dan Perkembangan MPL di Indonesia

Rendy Lim
08/13/2020 14:52 WIB
Kilas Balik Perjalanan dan Perkembangan MPL di Indonesia

Scene kompetitif Mobile Legends di Indonesia mulai berkembang pesat sejak kehadiran ajang Mobile Legends Profesional League . Kompetisi yang langsung diselenggarakan oleh Moonton ini mempertandingkan tim-tim MLBB terbaik di Indonesia untuk memperebutkan titel tim terkuat serta hadiah uang yang fantastis.

Pertama kali diadakan pada bulan April tahun 2018, kala itu King Slayer (NXL) menjadi tim yang perdana mencicipi trofi kompetisi Mobile Legends paling bergengsi di skala nasional ini. Kurang lebih tiga tahun eksistensinya di Indonesia, kini MPL siap untuk melangsungkan musim keenamnya. Kalau kita tarik ke belakang, seperti apa yah perjalanan MPL dari musim pertama hingga sekarang, yuk kita simak bersama.

Awal Sejarah Baru Mobile Legends Indonesia

Menjadi turnamen Mobile Legends terbesar di Indonesia, MPL S1 berhasil membangkitkan rasa antusias para penggemar game dari seluruh penjuru tanah air. Apalagi, babak kualifikasi yang berlangsung secara online ini langsung diserbu oleh tim-tim amatir maupun profesional.

Total lebih dari 1000 tim ikut mendaftar di MPL S1 memang sangat mengejutkan. Apalagi, hadiah yang ditawarkan untuk pemenang kompetisi ini adalah sebesar 100.000 USD, sekaligus dinobatkan gelar tim MLBB terbaik di Indonesia.

Setelah perjalanan panjang dari babak kualifikasi, regular season hingga main event, tim King Slayer (NXL) berhasil keluar sebagai juara setelah mengalakan EVOS Esports.

Format yang sama untuk babak kualifikasi masih diterapkan untuk MPL S2. Dua kualifikasi terbuka diselenggarakan untuk mencari delapan tim yang berhak lolos ke final qualifier. Sementara itu ada dua tim dari MPL S1 yang mendapat direct invite untuk ikut di kualifikasi final.

Dari 10 tim yang akan bertanding di musim regular MPL S2 , empat diantaranya berasal dari peringkat 1-4 grand final MPL S1 yakni Aerowolf Roxy, Evos Esports, RRQ, dan SFI Critical. Keenam tim lainnya adalah mereka yang berhasil lolos dari final qualifier yakni Louvre, Capcorn, ONIC, Bigetron, Saints Indo dan BOOM Jr.

Sistem baru yang diperkenalkan pertama kali pada MPL S2 adalah kehadiran uang akomodasi sebesar 300 USD setiap minggunya. Setiap poin kemenangan di babak regular akan mendapat hadiah uang yang berbeda dengan musim pertama. Ini dikarenakan format pertandingan yang dipakai adalah Best-of-3.

Setiap poin kemenangan yang didapat oleh satu tim adalah 200 USD , namun tim yang berhasil menang 2-0 akan mendapat 600 USD . Sementara 2-1 hanya mendapat 400 USD .

Puncaknya, Babak final MPL S2 diselenggarakan di Surabaya, mempertemukan partai el clasico antara RRQ dan EVOS Esports. Laga antar kedua tim tersebut akhirnya dimenangkan oleh Sang Raja, Rex Regum Qeon .

Berlangsung pada awal tahun 2019, MPL ID S3 menjadi musim terakhir kompetisi ini diselenggarakan menggunakan format yang konvensional. Masih membuka kualifikasi secara online, dari sekitar 1000 tim yang mendaftar hanya terpilih 512 tim untuk bertanding dengan konsep bracket single elemination BO1 hingga babak 32 besar.

Memasuki babak 32 besar, format pertandingan akan berubah menjadi BO3 dan menyisahkan delapan tim untuk berlanjut ke kualifikasi final. Babak final qualifier akan mempertemukan 8 tim dari kualifikasi online dan dua tim peringkat 7-8 MPL S2 . Mereka akan bertanding dalam dua group dengan sistem round robin untuk mencari 6 tim yang berhak lanjut ke regular season.

Hadiah yang ditawarkan pada musim ketiga ini juga meningkat, yakni mencapai 120.000 USD atau sekitar 1,7 miliar Rupiah. Tim yang berhasil keluar sebagai juara di MPL S3 adalah ONIC Esports .